Thursday 3 April 2014

Ahok @Mata Najwa MetroTV: Perisai Anti Korupsi (30102013)



ELI ELI LAMA SHABAKTANI SAMPAI BERAPA LAMA LAGI KAMI KAMI DI TINDAS
REZIM FRANS LEBURAYA ..KAMI SUDAH TIDAK KUAT LAGI YA BAPA MENERIMA
DERITA INI YA BAPA DI SURGA ....BERAPA LAGI SALIB YANG KAMI HARUS PIKUL
YA BAPA ....POS KUPANG.COM, KUPANG -- Mantan Wakil Gubernur NTT, Ir.
Esthon L Foenay, M.Si, tidak terkejut ketika hampir semua orang dekatnya
'ditendang' dalam proses mutasi ini. Ditemui di kediamannya beberapa
waktu lalu, seteru Frans Lebu Raya dalam Pilgub NTT 2013 lalu itu, mengatakan, dirinya sudah memprediksi hal ini.

"Saya sudah lihat sinyal itu. Saya sudah prediksi akan jadi seperti
ini. Sebelum mutasi pejabat, beberapa staf saya terutama di sekretariat
sudah dimutasi semua. Dan, saya bilang kepada pejabat eselon, untuk siap
juga kalau dimutasi. Di mana saja ditempatkan, harus siap," kata
Esthon.

Esthon, mengatakan, dirinya sudah meminta kepada beberapa
pejabat yang 'ditendang' untuk tenang dan jangan berbuat di luar
aturan. "Kalau mau protes, harus sesuai regulasi yang ada. Jangan buat
hal-hal yang tidak diinginkan, karena mutasi ini memang hak gubernur.
Saya hanya bilang kepada mereka bahwa semua akan indah pada waktunya,"
kata Esthon.

"Kalau mau dibilang balas dendam dan balas jasa,
saya pikir juga demikian. Tapi saya yakin Pak Gubernur pasti punya
pemikiran sendiri untuk urusan mutasi. Saya kira, kita kerja profesional
saja, karena masyarakat akan menilai dan hasil kerja akan menjadi bukti
kualitas," tegasnya. (eko)

Seperti diberitakan oleh sejumlah
media, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTT
Tahun Anggaran 2010 menunjukkan pengelolaan keuangan negara di bawah
kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur Esthon Foenay,
amburadul. Kewenangan Gubernur NTT dalam hal mengawasi kinerja instansi
di bawah kepemimpinannya terkesan tidak berfungsi sama sekali.


Berdasarkan hasil temuan itu, Koalisi Masyarakat untuk Indonesia
Transparan (KOMITs) dan Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa NTT (FKPM
NTT) kemudian melaporkan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedua lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu
menduga ada penyimpangan dana senilai Rp 15 miliar.

Sumber: http://regional.kompas.com
http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=10520&l=gubernur-ntt-korupsi-dana-bansos
http://berita.plasa.msn.com/nasional/sctv/kpk-didesak-usut-dana-bansos-ntt
http://m.inilah.com/read/detail/1906441/kpk-kantongi-dokumen-dana-bansos-ntt
http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/13/diduga-korupsi-dana-bansos-pmkri-minta-gubernur-ntt-diperiksa#

No comments:

Post a Comment